Musrenbang
Kemantren Gedongtengen, Kota Yogyakarta melaksanakan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) pada Kamis, 11 Februari 2021. Pelaksanaan Musrenbang di era tatanan normal baru ini dilaksanakan secara dua cara yaitu online dan offline.
Musrenbang diikuti oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi dan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melalui daring via zoom meeting, dihadiri pula oleh Ketua Komisi A dan Anggota DPRD Kota Yogyakarta yang lain, serta tokoh masyarakat, dan unsur lain secara offline.
Pelaksanaan dilakukan di empat lokasi, yaitu pendopo Kemantren, Kelurahan Soromenduran, Aula Kelurahan Sosromenduran dan Kelurahan Pringgokusuman.
Dalam sambutannya, Mantri Pamong Praja, Drs Ananto Wibowo, M.I.P menyampaikan bahwa ada PR besar yang perlu ditangani yaitu ketika banjir, ada beberapa wilayah yang terendam air.
Ketua Komisi A Muhammad Fauzan,ST menyampaikan bahwa pembangunan adalah sebuah proses untuk menuju kepada keadaan yang ideal, untuk itu maka diperlukan perencanaan yang matang, sehingga diadakan Musrenbang.
Dalam sambutannya, bapak Wakil Walikota menyampaikan rencana dan program kegiatan mengacu pada “masterplan gandeng gendong”. Masterplan sebagai perencanaan induk dari perencanaan-perencanaan yang ada yang disusun secara partisipatif dan peran 5K terlihat dengan jelas, baik Pemerintah Kota, Korporasi, Kampus, Kampung dan Komunitas.
Masterplan gandeng gendong menjadikan perencanaan berintegrasi dan tidak ada kegiatan yang tumpang tindih. Setiap kegiatan harus ada lanjutannya, baik oleh OPD Kemantren maupun OPD Kota Yogyakarta, sehingga akan tuntas.
Disamping itu, masterplan gandeng gendong dimaksudkan agar anggaran yang ada tidak tumpang tindih dan fokus, sehingga berdampak besar bagi masyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan akan Temoto, (hasilnya terlihat), Temonjo (optimalisasi anggaran) dan Keroso (dirasakan manfaatnya oleh masyarakat).
Mantri Anom menyampaikan Hasil Rekapitulasi Prioritas Usulan Kegiatan Kemantren Gedongtengen Tahun 2022, berharap kegiatan warga masyarakat terwadahi untuk kemajuan wilayah.
Tahun 2022 ada anggaran strategis per kelurahan 200 juta, anggaran tersebut digunakan untuk kegiatan fisik guna menata wilayah strategis, sehingga ada ikutan dampaknya bagi masyarakat.
Untuk Kelurahan Pringgokusuman, pagu strategis dipergunakan untuk Pembangunan dan penataan Bantara Sungai Winongo agar tersedia ruang interaksi sosial bagi masyarakat dan wisata baru yang menunjang perekonomian warga.
Sedangkan untuk Kelurahan Sosromenduran, anggaran strategis digunakan untuk membuat lanscape kampung Jogonegaran agar ada rang interaksi antar warga masyarakat.(nun)